Entah kenapa ingin menyampaikan
sedikit uneg-uneg dari apa yang sudah pernah saya alami selama kurang lebih 6
bulan berada di sebuah desa bernama Tulung Rejo, Pare, Kediri yang disebut
Kampung Inggris.
Banyak yang bertanya sama saya,
setelah sepulangnya saya dari Kampung Inggris, Pare, Kediri ini. Disana bagaimana
suasananya? Biaya nya berapa? Kamu di kursusan apa namanya? Terus ambil program
apa? Berapa lama disana? Sistem belajarnya disana kayak gimana? Worth it ga sih
kalo kita kesana dan sesuai ekspetasi awal kita ga biar bisa kayak orang bule
speakingnya *katanya*. Dan macam-macam pertanyaan lainnya .
Sebelum saya jawab pertanyaan
teman-teman semua, mari saya lemparkan pertanyaan sederhana ke teman-teman yang
ingin pergi ke Kampung Inggris ini? Sederhana pertanyaannya “Kamu ke Kampung
Inggris tujuannya buat apa?” *Silahkan jawab di kolom komentar .....
Yang saya rasakan dan saya lihat
langsung selama saya 6 bulan disana, Kebanyakan yang ke Kampung Inggris itu
tujuannya banyak yang melenceng? “Loh har kok kamu bisa bilang gitu sih? Ga
bisa judge sesederhana gitu dong” . Tenang dulu, akan saya jawab, setiap
weekend apalagi kalo libur panjang pergantian periode yang liburnya bisa 2-4 hari
which is Long weekend, coba deh kalo ga percaya kamu cek semua tempat penyewaan
motor yang ada di pare, hampir di setiap Long weekend bahkan weekend
sabtu-minggu doang semua tempat penyewaan motor itu kosong alias motor yang
tersedia semua sudah disewa. Kenapa? Disewa kemana? Mayoritas anak-anak yang ke
pare itu tujuannya adalah bisa berwisata liburan ke Batu dan Malang dan
sekitarnya *walaupun hal ini pernah saya lakukan (eits jangan keliru, saya baru
berwisata ke malang setelah 5 bulan lebih di pare, baru saya pergi berwisata)*.
Jadi balik ke pertanyaan “Tujuan
kamu ke Kampung Inggris bener-bener buat belajar Bahasa Inggris? Apa supaya
bisa jalan-jalan ke Malang, Batu, Blitar dan sekitarnya? Hayoo jujur ..... Dan
yang sudah saya temukan ada beberapa teman saya yang dia ambil di kursusan lain
(bukan di kursusan saya) dan ternyata dia tidak mampu menyelesaikan kursusannya
sampai selesai yang bahkan durasinya hanya sebulan .
Kalau boleh jujur pertama kali
saya ada di Kampung Inggris yang di sebut to be (is am are) saya aja gatau kalo
itu to be, apalagi sama ke Simple Past tense, Simple Future Tense, Simple
Present Tense dan tralalaa nya, taunya cuma di pemahaman kosakota saya yang
lumayan ada ketimbang pemahaman grammar. Tapi balik ke awal niat saya jauh-jauh
dari Kalimantan keluarin biaya ga sedikit saya harus punya goals saya harus
punya hasil jauh-jauh belajar ke pare. Disamping itu niatan saya belajar bahasa
inggris ke pare adalah untuk persiapan melamar beasiswa yang dimana persyaratan
nya menggukana TOEFL min 500-550 atau IELTS 5,5-6,5 .
Dari penjelasan diatas, diantara kalian pasti ada yang bertanya "Jadi kursusan mana yang paling cocok har? Buat kita bisa speaking dan writing in english bisa lancar?" Tenang minum dulu teh hangatnya di cuaca dingin gini *Bontang kebetulan lagi hujan deras*
Salah satu sahabat saya, yaitu Guyub Dwi Cahyono merekomendasikan ke salah satu tempat kursusan bernama TEST English School yang dimana kursusan ini mempunya platform "We Speak Scholarship" jadi disana tidak cuma belajar bahasa inggris tapi punya tujuan lain yaitu study aboard or work aboard .
Guyub sebelumnya sudah pernah ke Kampung Inggris juga dan dia disana selama sebulan TAPI bukan di TEST English School di salah satu kursusan yang ada di pare juga, saya lupa namanya yang jelas kalo ditanya better yang itu apa TEST? *otomatis saya jawab* Better TEST E.S dong :p huehehe *bukan promosi ya* but you have to feel it directly when i said TEST E.S better than the others ~
Notes : Di Next Kesempatan I will write down why TEST ENGLISH SCHOOL? and How i can stay in pare around 6 mounths? Blog walking in aja blog saya di jamin ga rugi kok :p insha allah isinya berisi informasi-informasi positif dan pengalaman-pengalaman berharga yang sudah saya dapatkan
Penutup
Penutup tulisan kali ini saya izin comot quotes dari salah satu Mozel (Panggilan terhadap tutor/guru wanita) di Test English School yaitu Mozel Istiqomah Shariati Zamani
Dengan indah dia menuliskan semacam "tamapran atau teguran" positif ini kepada kita semua, kembali mengingatkan tujuan ke pare untuk apa?
"Pukpuk gak apa-apa, kamu lebih senang mojok dengan wifi apalagi gratis kan? Pukpuk" - tulis Mozel Isti di akun Facebook nya
Lah ada namaku ternyata. Makasih sharing info Parenya Kohar. Sukses terus.
ReplyDelete